Monday, October 24, 2016

BELAJAR FISIKA GAMPANG, ASIK DAN MENYENANGKAN




Fisika sering disebut sebagai salah satu pelajaran yang sulit, bagaimanakah cara belajar fisika yang mudah dan tidak membosankan sehingga fisika dapat menjadi pelajaran yang diminati?
Siaran Iptek Voice hari Selasa 23 Desember 2008 pukul 08.30-09.00 WIB membahas topik: Fisika Gampang, Asyik dan Menyenangkan (Gasing) , narasumber Hari Juliata Priyadi, fisikawan, Surya Institut.
Hari menyatakan bahwa fisika gasing pertama kali dicanangkan oleh Prof. Yohanes Surya, beliau seperti yang kita kenal adalah tokoh yang membawa tim olimpiade fisika Indonesia ke dunia Internasional. Dari sepak terjang beliau inilah kebanyakan orang berpandangan bahwa ilmu fisika hanya menjadi milik orang-orang yang ber-IQ tinggi saja, namun sebenarnya tidak demikian. Ilmu Fisika juga erat kaitannya dengan disiplin-disiplin ilmu lainnya seperti bidang teknik, science bahkan ekonomi dengan adanya cabang ilmu baru yaitu fisika ekonomi. Jadi fisika gasing intinya adalah menyebarkan atau membuat fisika menjadi gampang dan manyenangkan untuk semua kalangan, tidak terbatas untuk kalangan-kalangan yang ber-IQ tinggi saja.
Sebagai salah satu contoh adalah tokoh dunia yang sangat terkenal Thomas Alfa Edison. Dalam kehidupan akademisnya Thomas kurang bagus, tetapi beliau bisa menjadi orang nomor satu karena hasil penemuannya. Dengan fisika gasing ini diharapkan anak yang tidak kelihatan pintar bisa kelihatan, dengan kata lain fisika gasing menjembataninya sehingga fisika yang dulunya merupakan sutu hal yang menyeramkan menjadi tidak menyeramkan dan menyenangkan yaitu dengan cara tidak memperlihatkan rumus-rumus.
Surya Institut dalam hal mewujudkan fisika gasing ini menggunakan teknologi jaman sekarang atau biasa disebut Teknik Informasi dan Komputer. Materi-materi dari fisika yang tidak menyenangkan digali dan diolah kembali dengan cara menghubungkan software atau piranti lunak pendidikan dengan alat peraga. Sehingga siswa / murid akan cepat mengerti dengan cara adanya sebuah visualisasi gambar yang menarik.
Hari juga menambahkan bahwa pada dasarnya pengajaran fisika gasing tersebut tidak sepenuhnya tergantung dari alat peraga dan multimedia. Akan tetapi bisa menggunakan alat sederhana yang lebih powerfull apabila ada murid yang tidak menyerap materinya. Fisika gasing ini sendiri juga tidak hanya diajarkan kepada siswa/murid saja, melainkan juga kepada para orang tua dan guru yang sebenarnya bukan mengajar di bidang fisika. Hal ini dikarenakan agar fisika gasing ini sendiri diharapkan bisa mengena ke semua lapisan, bukan kalangan-kalangan tertentu saja.
Di dalam fisika gasing ini sebenarnya ada juga istilah multi level education. Istilah ini digunakan karena dalam penyebaran ilmu melalui fisika gasing ini, orang-orang yang telah menerima pelatihannya diharapkan dapat menyebarkan fisika gasing ini ke orang yang lainnya. Pada prinsipnya hal ini seperti MLM (Multi Level Marketing) akan tetapi yang menjadi perbedaannya ini adalah kegiatan sosial yang menyebarkan ilmu pengetahuan khususnya fisika dengan metode pembelajaran fisika gasing tanpa memerlukan biaya yang sangat tinggi. Untuk membantu penyebaran tersebut orang-orang yang telah mengikuti pelatihan diharapkan untuk dapat mengunduh LKS di milis fisika gasing dan mengajarkannya kepada yang lainnya. Untuk mengunduhnya kita bisa mendatangi alamat website Surya Institute terlebih dahulu di www.suryainstitute.org .Untuk mendapatkan pelatihan dari Surya Institute diperlukan kurang lebih 20 orang dalam satu kelas, hal ini bertujuan agar fisika gasing ini lebih efektif dan efisien.
Harapan kedepan dari penerapan fisika gasing ini sendiri menurut Hari agar kedepannya nanti fisika tidak lagi jadi momok yang menakutkan kembali, dan semua orang menjadi mengerti tentang ilmu fisika. Tidak semua orang harus menjadi fisikawan tapi dengan profesinya masing-masing orang menggunakan metode fisika gasing ini.
Sahabat Iptek...simak terus informasi Iptek yang menarik dan berguna lainnya dari narasumber pakar dibidangnya pada siaran radio IPTEK VOICE langsung dari studio mini Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Gedung BPPT II lt.8, Jl. M.H.Thamrin 8, Jakarta setiap hari Selasa pukul 08.30-09.00 WIB dan Kamis pukul 16.30-17.00 WIB di RRI Pro2 FM Jakarta 105.0 FM)
Sumber : Iptek Voice (23 Desember 2008)

Sunday, October 23, 2016

TIPS BELAJAR FISIKA AGAR MENYENANGKAN

TIPS BELAJAR FISIKA AGAR MENYENANGKAN

Tidak disangkal memang siswa SMA senang dan bangga jika ia mendapatkan jurusan IPA (peminatan IPA). Namun tak bisa pula dimungkiri, sebagian siswa SMA yang memilih peminatan IPA tidak bisa bertahan belajar IPA (khususnya Fisika) jika waktunya relatif lama. Ada pula yang merasa takut belajar Fisika sehingga ia senang jika guru Fisika berhalangan untuk masuk kelas. Terkadang ia lupa bahwa jika memilih pemintan IPA sudah pasti harus belajar Fisika.
Pertanyaannya sekarang; Apa yang menyebabkan siswa itu takut belajar Fisika?. Jawabannya mungkin terletak pada cara guru membimbing siswa atau mungkin cara belajar siswa yang belum tepat. Untuk itu perlu dipertanyakan bagaimana cara guru membimbing siswa belajar Fisika ? dan bagaimana pula cara belajar siswa yang tepat?
Sebenarnya tidak ada rumusan yang pasti teknik apa yang harus dipakai oleh seorang guru agar siswa cepat mengerti, dan bagaimana pula cara belajar siswa yang tepat, karena teknik dan cara belajar itu beragam dan seorang siswa harus dapat menyesuaikan dengan potensi dirinya sendiri. Namun yang pasti seseorang akan lebih mudah mempelajari sesuatu jika ianya menyenangkan dan mengasikkan.
Untuk itu saran yang logis bisa dilakukan seorang siswa agar gampang mempelajari dan mengambil intisari suatu konsep adalah dengan 3 cara, yaitu; mengenali, menyayangi, dan mencintai. 
Mengenali setiap kompetensi inti dan kompetensi dasar dari topik yang akan dipelajari merupakan suatu hal yang penting. Karena dengan mengenali KI dan KD itu, siswa dapat mengetahui kemana arah dan sampai dimana tujuan yang hendak dicapainya. Hal ini memungkinkan siswa terarah dan fokus dalam belajar. Jika siswa sudah kenal dengan apa yang akan dipelajarinya diharapkan siswa tidak merasa asing membicarakan materi itu, sehingga lahirlah rasa penasaran bagi siswa kalau tujuan yang hendak dicapainya belum terwujud, dan akhirnya muncullah perasaan sayang  dan cinta pada pelajaran itu. Akhirnya para siswa akan selalu penasaran belajar jika belum sampai pengetahuannya pada tujuan akhir yang hendak dicapainya.
Semoga bermanfaat. Aamiin...

SOAL DAN PEMBAHASAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR



Pembahasan soal-soal kesetimbangan statis benda tegar

Berikut ini adalah pembahasan soal-soal kesetimbangan statis benda tegar. Mudah-mudahan pembahasan soal ini dapat bermanfaat untuk semua yang membutuhkan, khususnya siswa yang mengalami kesulitan belajar fisika. Pembahasan ini dapat dijadikan sebagai bahan belajar untuk menghadapi Ulangan harian, UTS, UAS, UKK, Ujian nasional dan ujian lainnya. Langsung saja pembahasan soal-soalnya bisa dilihat dibawah ini.

Nomor 1
Seseorang memikul beban dengan tongkat AB homogen dengan panjang 2 m. Beban Diujung A = 100 N dan di B = 400 N. Jika batang AB setimbang, maka bahu orang itu harus diletakkan…
A. 0,75 m dari B
B. 1 m dari B
C. 1,5 m dari A
D. 1,6 m dari B
E. 1,6 m dari A
Pembahasan
Misalkan terlebih dahulu posisi tongkat dibahu orang lalu gambarkan gaya-gaya yang bekerja pada sistem tersebut.


Maka dari syarat kesetimbangan statis
∑Æ® = 0
WB . x – WA . (2 – x) + N . 0 = 0 (torsi positif jika arah putaran searah jarum jam dan sebaliknya)
400 N . x – 100 N (2 – x) = 0
400 N . x = 100 N (2 – x) = 0
4x = 2 – x
4x + x = 2
5x = 2
x = 2/5 = 0,4 m
Jadi posisi bahu 0,4 m B atau 2 m – 0,4 m = 1,6 m dari A
Jawaban: E


Nomor 2
Perhatikan gambar!
Pada gambar diatas, Z adalah titik berat batang AB yang massanya 10 kg. Jika sistem dalam keadaan setimbang, maka massa beban C adalah…
A. 50 kg
B. 30 kg
C. 20 kg
D. 10 kg
E. 4 kg
Pembahasan
Gambarkan gaya-gaya yang bekerja pada sistem
Bagi sistem menjadi 2 benda yaitu beban dan batang lalu terapkan syarat-syarat kesetimbangan statis
Syarat 1
∑F = 0 (Beban)
WC – T = 0 sehingga WC = T
∑F = 0 (Batang)
T + N – WB = 0
WC + N – 10 kg . 10 m/s2 = 0
WC + N – 100 N = 0
Syarat 2
∑Æ® = 0 (anggap titik A sebagai pusat rotasi)
N . 0 + WB . 2 m – T . 5 m = 0
0 + 100 N . 2 m – WC . 5 m = 0
200 Nm = 5 m . WC
WC = 200/5 = 40 N
m . g = 40 N
m = 40 N / g = 40 N / 10 m/s2 = 4 Kg
Jawaban: E


Nomor 3
Tangga AB homogen panjang 5 m, berat 200 N bersandar pada dindng licin dan lantai kasar. Seseorang yang beratnya 600 N dapat menaiki tangga sejauh 2,5 m sebelum tangga tergelincir. koefisien gesekan statis antara lantai dengan tangga adalah…
A. 0,170
B. 0,200
C. 0,230
D. 0,250
E. 0,375
Pembahasan
Gambarkan gaya-gaya pada sistem yaitu sebagai berikut:
Terapkan Syarat-syarat kesetimbangan statis
Syarat 1
∑Fx = 0 (jumlah gaya yang arahnya mendatar)
fg – N1 = 0 atau fg = N1 …..(1)
∑Fy (jumlah gaya yang arahnya vertikal)
N2 – WB – Wo = 0 (WB = berat batang dan Wo = Berat orang)
N2 – 200 N – 600 N = 0
N2 – 800 N = 0
N2 = 800 N ….(2)
Syarat 2
∑Æ® = 0 (Anggap ujung bawah batang sebagai pusat rotasi)
N2 . 0 + fg . 0 + WB . 2,5 m + Wo . 2,5 m – N1 . 4 m= 0 (2,5 m didapat dari 5 m . 1/2 = 2,5 m)
0 + 0 + 200 N . 1,5 m + 600 N . 1,5 m – N1 . 4 m= 0
300 Nm + 900 Nm – N1 . 4m = 0
4m . N1 = 1200 Nm, maka N1 = 300 N (Masukkan hasil ini ke persamaan 1) diperoleh:
fg = 300 N
µ . N2 = 300 N (ingat rumus gaya gesekan fg = Âµ . N)
µ . 800 N = 300 N
µ = 300 / 800 = 0,375
Jawaban: E



Nomor 4
Pada gambar dibawah, tegangan tali P adalah…
A. 100 N
B. 180 N
C. 210 N
D. 300 N
E. 400 N
Pembahasan
Gambarkan atau uraikan gaya-gaya pada sistem.
Ty = T sin 45= 300 N
T . 1/2 √2 = 300 N
T = 600 N/√2 = 300 √2 N
Tx = T . cos 45= P
300 √2 N . 1/2 √2 = P
P = 300 N (Nilai tegangan P sama dengan berat beban 300 N karena sudut 450)
Jawaban: D


Nomor 5
Sebuah benda digantung seperti gambar disamping
Jika sistem berada pada kesetimbangan, maka persamaan gaya pada sumbu y adalah…
A. T1 √3 + T2 = 2W
B. T1 + T2 √3 = 2 W
C. T1 √3 + T2 √3 = 2 W
D. T1 + T2 = 2W
E. T1 + T2 = W √3
Pembahasan
Uraikan terlebih dahulu gaya-gaya T1 dan T2 seperti gambar

Persamaan gaya pada sumbu y adalah gaya yang berarah vertikal
T2y + T1y – W = 0 (W = berat benda yang memiliki arah ke bawah)
T2 sin 30 + T1 sin 60 = W
T2 . 1/2 + T1 . 1/2 √3 = W, kalikan 2
T2 + T1 √3 = 2W
T1 √3 + T2 = 2 W
Jawaban: A



Soal latihan kesetimbangan statis benda tegar
Nomor 1

Sebuah pipa seragam dengan panjang 20 m dan massa 20 kg disangga oleh penumpu pada salah satu titik di pipa tersebut. Ketika ujung kiri pipa diberi beban 10 kg dan titik tumpu berada pada jarak 2 m dari tengah pipa, tentukan massa beban yang harus diberikan pada ujung kanan pipa agar terjadi keseimbangan?
A. 10 kg
B. 20 kg
C. 30 kg
D. 40 kg
E. 50 kg

Nomor 2
Beban bermassa 20 kg ditempatkan pada jarak 1,5 m dari kaki B pada meja datar bermassa 100 kg yang panjangnya 6 m. Gaya yang bekerja pada kaki A untuk menahan beban dan meja adalah…

A. 150 N
B. 350 N
C. 550 N
D. 750 N
E. 950 N
 Demikian postingan kami tentang “Pembahasan soal-soal kesetimbangan statis benda tegar” semoga dapat membantu dan bermanfaat.
Salam manis dan salam Persahabatan