Fisika sering disebut sebagai salah satu
pelajaran yang sulit, bagaimanakah cara belajar fisika yang mudah dan
tidak membosankan sehingga fisika dapat menjadi pelajaran yang diminati?
Siaran Iptek Voice hari Selasa 23 Desember
2008 pukul 08.30-09.00 WIB membahas topik: Fisika Gampang, Asyik dan
Menyenangkan (Gasing) , narasumber Hari Juliata Priyadi, fisikawan,
Surya Institut.
Hari menyatakan bahwa fisika
gasing pertama kali dicanangkan oleh Prof. Yohanes Surya, beliau
seperti yang kita kenal adalah tokoh yang membawa tim olimpiade fisika
Indonesia ke dunia Internasional. Dari sepak terjang beliau inilah
kebanyakan orang berpandangan bahwa ilmu fisika hanya menjadi milik
orang-orang yang ber-IQ tinggi saja, namun sebenarnya tidak demikian.
Ilmu Fisika juga erat kaitannya dengan disiplin-disiplin ilmu lainnya
seperti bidang teknik, science bahkan ekonomi dengan adanya cabang ilmu
baru yaitu fisika ekonomi. Jadi fisika gasing intinya adalah menyebarkan
atau membuat fisika menjadi gampang dan manyenangkan untuk semua
kalangan, tidak terbatas untuk kalangan-kalangan yang ber-IQ tinggi
saja.
Sebagai salah satu contoh adalah tokoh
dunia yang sangat terkenal Thomas Alfa Edison. Dalam kehidupan
akademisnya Thomas kurang bagus, tetapi beliau bisa menjadi orang nomor
satu karena hasil penemuannya. Dengan fisika gasing ini diharapkan anak
yang tidak kelihatan pintar bisa kelihatan, dengan kata lain fisika
gasing menjembataninya sehingga fisika yang dulunya merupakan sutu hal
yang menyeramkan menjadi tidak menyeramkan dan menyenangkan yaitu dengan
cara tidak memperlihatkan rumus-rumus.
Surya
Institut dalam hal mewujudkan fisika gasing ini menggunakan teknologi
jaman sekarang atau biasa disebut Teknik Informasi dan Komputer.
Materi-materi dari fisika yang tidak menyenangkan digali dan diolah
kembali dengan cara menghubungkan software atau piranti lunak
pendidikan dengan alat peraga. Sehingga siswa / murid akan cepat
mengerti dengan cara adanya sebuah visualisasi gambar yang menarik.
Hari juga menambahkan bahwa pada dasarnya pengajaran fisika gasing
tersebut tidak sepenuhnya tergantung dari alat peraga dan multimedia.
Akan tetapi bisa menggunakan alat sederhana yang lebih powerfull apabila
ada murid yang tidak menyerap materinya. Fisika gasing ini sendiri juga
tidak hanya diajarkan kepada siswa/murid saja, melainkan juga kepada
para orang tua dan guru yang sebenarnya bukan mengajar di bidang fisika.
Hal ini dikarenakan agar fisika gasing ini sendiri diharapkan bisa
mengena ke semua lapisan, bukan kalangan-kalangan tertentu saja.
Di dalam fisika gasing ini sebenarnya ada juga istilah multi level
education. Istilah ini digunakan karena dalam penyebaran ilmu melalui
fisika gasing ini, orang-orang yang telah menerima pelatihannya
diharapkan dapat menyebarkan fisika gasing ini ke orang yang lainnya.
Pada prinsipnya hal ini seperti MLM (Multi Level Marketing) akan tetapi
yang menjadi perbedaannya ini adalah kegiatan sosial yang menyebarkan
ilmu pengetahuan khususnya fisika dengan metode pembelajaran fisika
gasing tanpa memerlukan biaya yang sangat tinggi. Untuk membantu
penyebaran tersebut orang-orang yang telah mengikuti pelatihan
diharapkan untuk dapat mengunduh LKS di milis fisika gasing dan
mengajarkannya kepada yang lainnya. Untuk mengunduhnya kita bisa
mendatangi alamat website Surya Institute terlebih dahulu di
www.suryainstitute.org .Untuk mendapatkan pelatihan dari Surya Institute
diperlukan kurang lebih 20 orang dalam satu kelas, hal ini bertujuan
agar fisika gasing ini lebih efektif dan efisien.
Harapan kedepan dari penerapan fisika gasing ini sendiri menurut Hari
agar kedepannya nanti fisika tidak lagi jadi momok yang menakutkan
kembali, dan semua orang menjadi mengerti tentang ilmu fisika. Tidak
semua orang harus menjadi fisikawan tapi dengan profesinya masing-masing
orang menggunakan metode fisika gasing ini.
Sahabat Iptek...simak terus informasi Iptek yang menarik dan berguna
lainnya dari narasumber pakar dibidangnya pada siaran radio IPTEK VOICE
langsung dari studio mini Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Gedung
BPPT II lt.8, Jl. M.H.Thamrin 8, Jakarta setiap hari Selasa pukul
08.30-09.00 WIB dan Kamis pukul 16.30-17.00 WIB di RRI Pro2 FM Jakarta
105.0 FM)
Sumber : Iptek Voice (23 Desember 2008)